Kembang Api Galih

Mengapa seperti ini Menjadi pengecut dalam siang Lemah hati dalam tantangan Apa memang aku kurang terpacu Ataukah tidak cukup kuat lewati semua Padahal telah rasakan semua Tetap saja masih tak kunjung menguatkanku Terlalu larut aku dalam pikiranku Hingga malam hampir tidak bisa menenangkanku Sampai kapan begini Sampai kapan aku siap menghajar resah Sampai kapan aku siap hancurkan beban Berjuanglah Jangan hanya bertahan Beri aku kekuatan lebih Atau sekedar menenangkanku Ataupun meyakinkan aku Bahwasanya aku mampu

Mungkin aku terbiasa melihat kamu tegar Mungkin aku selalu melihatmu bisa hadapi sendiri Apa yang terjadi sekarang Kuatmu seakan pudar Melemah karena keadaan Tertatih melangkah Namun tetap berusaha Susah kau ucap apa yang kau mau Seperti tak ada beda dari sebelumnya Kau dulu sembunyikan mau dan sedih dari semua Sekarang kau sulit untuk mengungkap segala Keadaan yang sedang kau tempuh Kesedihan yang aku rengkuh Semangat yang kau tunjukkan Tangis bahagia yang aku tunjukkan Jangan menangis, bapak Biar aku yang mengurangi pedihmu Aku yang berusaha menjadi sepertimu dulu Saat kau dengan sabar merawatku Saat kau dengan tenang jalani bebanmu Bantu aku saja dengan doamu Dalam diammu kupintakan selipkan namaku Di dalam doamu yang hening itu Tentang aku dan kekuatanku Menjadi tangguh hadapi semua ini Bijaksana memandang hidup Tenang dalam langkah Jangan bersedih, bapak Tetaplah tenang Sampai semua ini terkendali lagi Yakinkan dirimu Yakinkan diriku Semua bisa sepe

Aku rindu hujan Seperti aku rindu kamu Basahnya air menyejukkan suasana Seperti sejuknya senyumanmu Membaui udara yang khas Suara - suara air yang menghujam bumi Dedaunan yang melambai basah Melihat sungai - sungai kecil diatas tanah Kadang hujan membasahi tubuh Aku terkena sialkah atau keberuntungan melanda aku Ahh, aku rindu hujan Seperti aku rindu kamu