Langsung ke konten utama

Postingan

MENGHADAPI KENYATAAN

Lara asa mengiring kata Benak kacau tertusuk nyata Temaram bayang sesakan dada Imajinasi berkembang menciutkan rasa Siapa sangka akan terjadi Lelap tidurpun tak kunjung dihadapi Beban penuh dirasa tanpa henti Sejatikah nanti tanpa adanya sulut amarah akibat hal ini? Berbicara perihal keinginan diri Tergoyahkan akan kenyataan yang dihadapi Petunjuk semesta akankah terbaca jelas Ataukah diri tak cukup berilmu dalam membahas?
Postingan terbaru

KEMELUT

Bagaimana cara Melenyapkan pikiran gelap Yang terlanjur melekat kuat Bagaimana cara Membuang jauh kemelut Yang terlanjur tumbuh mekar di hati Selalu membayang di dalam pikiran Seakan dia tertawa bahagia Tersenyum puas akan kelakuannya Bercerita bangga atas tindakannya Yang telah merusaknya Yang telah meruntuhkan mimpi-mimpinya Penat ini tiada pudar Selalu memenuhi ruang isi kepala Menyesakkan tiap sudut di dalam dada Bagaimana ini Bagaimana seharusnya Bagaimana selanjutnya Bagaimana seterusnya Dia dengan sempurna yang ada pada dirinya Runtuh rasa atas titik hitam yang telah dilakukannya Bagaimana ini Bimbang selalu meraja Berharap datang sebuah wejangan Ataupun bisikan langit untuk menguatkan Atas keadaan yang goyah Untuk ketegasan dalam melangkah Bagaimana lagi Harus bagaimana lagi Segeralah tiba petunjuk jelas dari semesta Untuk menjawab atas segala resah rasa Meninggalkan atau menguatkan Ku memohon dengan sungguh-sungguh Ku memohon dengan sungguh-sungguh Ku memohon dengan sungguh-su

REKAT

Sudahlah, kau denganku saja Akupun begitu, hanya untukmu Sudahi saja keruh masalah Jernihkan lagi apa yang dirasa Sebegitu hebat menyingkirkanmu Sejauh aku berlari menghindarimu Sekuat aku memusnahkan perasaan itu Tetap saja tidak bisa melupakan dirimu Sudahilah ragu, ternyata memang kamu Perempuan yang benar-benar aku tunggu Segala harapan telah ada di dirimu Pemegang rasa ini dan pengendali hatiku Pulanglah lagi kita, ke perasaan semula Yang telah kita upayakan dari pertama Rekatkan lagi rasa yang sempat retak Menguatkan lagi kaki-kaki rasa kita Akan kasih sayang diantara kita berdua

RUNTUH SEBELUM UTUH

Kepada hati yang sedang sakit Mengingat lagi kegemparan hal itu Dadapun kian sesak tiba-tiba penuh Pikiran melantur liar tanpa arah Kadang aku dapat kuat kembali Kadang aku tunduk lagi Saat secara mendadak kenyataan itu aku rasa lagi Sungguh sulit membersihkan memori itu Cerita yang baru terbentuk bahagia Namun runtuh seketika sebelum jadi seutuhnya Mungkin egoku yang membalut erat Menolak kuat rahasia yang terungkap Menarik aku dari jalan mewujudkan mimpi Segala rasa yang ada tidak bisa menyelamatkan Atas ego besarku yang gencar mengingatkan Hati ini yang berhati-hati Sedang mengerut murung kembali Saat bahagia dirasa dengan suka cita Harus pecah dengan cepat menjadi kepingan-kepingan kecil Maaf untuk yang disana Aku tidak bisa memaklumi semua Kau pun bisa tidak memaklumi juga Sembari menyelipkan marah dan kecewa Lakukan saja Karena saat ini aku sedang merasakan marah dan kecewa Dengan kapasitas besar dan berlipat ganda Beserta sedih yang teramat sangat kuat

WAHAI AKU

Wahai hati yang sedang bimbang Dipenuhi beban yang menyesakkan Sampai hilang celah diruang hatimu Kalut akan peristiwa yang menggemparkanmu Wahai jiwa yang berusaha kuat Terbelenggu oleh pertahanan egomu Bertahan dengan pendirian sikapmu Hingga tidak membukakan hati lagi untuk pemilik hati Wahai lelaki yang dirundung duka Ketika mimpi-mimpi hancur seketika Tidak bisa engkau memakluminya Kau dengan segera melepas semua Wahai lelaki yang sedang kebingungan Bertarung hebat menentukan pilihan Sampai kau dengan sungguh memantapkan Memilih sikap yang kau pertuanagungkan sejak dulu kala Wahai aku yang sedang sendu Pahamilah luka yang sedang dirasa Sandingkan dengan ego yang kau punya Nikmatilah semua sampai menemukan kedamaian Wahai aku yang sedang berjuang Menata kembali keping-keping hati Yang hancur berantakan seketika Dan tidak mau menyusun kembali Wahai aku Ikutilah naluri dan pendirianmu Sakit akan kau rasa sekarang Namun sesal tidak akan kau kecap di masa dat

HUJAN AKAN DATANG

Hujan mulai menampakkan diri Anginpun mulai melaju kencang Sayup-sayup membisik hal baru Kita bersiap menghadapi tantangan lama Berkutat dengan basah lawan jengah Sore yang seakan menggelayut cepat Temaram yang mulai hidup lebih awal Hati yang mulai merindukan air awan Berdebar menunggu kepastian mereka datang Basahi kami Sejukkan kami Larutkan kami Berdiri tangguh menghadapi musim selanjutnya Yang akan tiba cepat atau lambat Bersiaplah Hadapi Terjang Panjatkan doa

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya