Langsung ke konten utama

KEMELUT

Bagaimana cara
Melenyapkan pikiran gelap
Yang terlanjur melekat kuat

Bagaimana cara
Membuang jauh kemelut
Yang terlanjur tumbuh mekar di hati

Selalu membayang di dalam pikiran
Seakan dia tertawa bahagia
Tersenyum puas akan kelakuannya
Bercerita bangga atas tindakannya

Yang telah merusaknya
Yang telah meruntuhkan mimpi-mimpinya

Penat ini tiada pudar
Selalu memenuhi ruang isi kepala
Menyesakkan tiap sudut di dalam dada

Bagaimana ini
Bagaimana seharusnya
Bagaimana selanjutnya
Bagaimana seterusnya

Dia dengan sempurna yang ada pada dirinya
Runtuh rasa atas titik hitam yang telah dilakukannya

Bagaimana ini
Bimbang selalu meraja
Berharap datang sebuah wejangan
Ataupun bisikan langit untuk menguatkan
Atas keadaan yang goyah
Untuk ketegasan dalam melangkah

Bagaimana lagi
Harus bagaimana lagi

Segeralah tiba petunjuk jelas dari semesta
Untuk menjawab atas segala resah rasa
Meninggalkan atau menguatkan
Ku memohon dengan sungguh-sungguh
Ku memohon dengan sungguh-sungguh
Ku memohon dengan sungguh-sungguh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

WAHAI AKU

Wahai hati yang sedang bimbang Dipenuhi beban yang menyesakkan Sampai hilang celah diruang hatimu Kalut akan peristiwa yang menggemparkanmu Wahai jiwa yang berusaha kuat Terbelenggu oleh pertahanan egomu Bertahan dengan pendirian sikapmu Hingga tidak membukakan hati lagi untuk pemilik hati Wahai lelaki yang dirundung duka Ketika mimpi-mimpi hancur seketika Tidak bisa engkau memakluminya Kau dengan segera melepas semua Wahai lelaki yang sedang kebingungan Bertarung hebat menentukan pilihan Sampai kau dengan sungguh memantapkan Memilih sikap yang kau pertuanagungkan sejak dulu kala Wahai aku yang sedang sendu Pahamilah luka yang sedang dirasa Sandingkan dengan ego yang kau punya Nikmatilah semua sampai menemukan kedamaian Wahai aku yang sedang berjuang Menata kembali keping-keping hati Yang hancur berantakan seketika Dan tidak mau menyusun kembali Wahai aku Ikutilah naluri dan pendirianmu Sakit akan kau rasa sekarang Namun sesal tidak akan kau kecap di masa dat