Langsung ke konten utama

MALAPETAKA

Ternyata itu petaka besar
Hebatnya mengelabui malam
Segala cerita hanya imajinasi belaka
Entah bertujuan untuk apa
Menghindar mata dengan segala rupa
Semakin jelas segala tipu daya

Berbicara tentang terang
Sesungguhnya dalam keadaan kelam
Menyusun kata menipu nyata
Meruntuhkan mimpi jadi berkeping-keping
Memanipulasi segala arahan cerita
Tanpa memberi kesempatan jadi nyata

Kekecewaan terbesar tentu dirasa
Pemberi noda hitam di dalam hati
Masih tidak terima akan segala yang terjadi
Mudahnya menipu hati dengan merubah jati diri
Menyusun cerita panjang agar dipercaya
Kenyataan sebenarnya tidak pernah ada di dunia nyata

Kita bukanlah satu
Semua itu semu

Ternyata itu manusia yang sama
Sedari awal membuka suara
Pemberi muslihat terbesar yang pernah ada
Bersembunyi dibalik muram cerita
Butuh waktu lama menyadari itu semua
Bahwasanya selama ini hanya bualan saja

Kita bukanlah satu
Semua itu semu

Sudahlah kita benahi semua ini
Kembali awal dengan sudahi mimpi
Mengalihkan pikiran saat teringat kesedihan
Saat terjerat kata muslihat menggelapkan hati
Saat melewati masa kebohongan terbesar
Saat hati menjadi geram akan tipu daya

Penghancur mimpi dengan sadis
Peruntuh angan dengan mudahnya
Kemungkinan besar disana sedang tertawa
Bahagia telah berbuat dosa dan menikmatinya
Sementara disini meradang tanpa ampun
Tertipu tawa dan sendu yang dibuat seakan nyata

Ternyata kita bukanlah satu
Ternyata semua itu semu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

MENDUNGKU

Gelap lagi yang ada Gundah lagi yang kurasa Sunyi senyap disini Tak ramai lagi seperti dulu Ditinggalkan penuntun bahagiaku Menuju harapan baru tanpaku... Keputusan itu, kuketahui... Kurestui pula, karena aku juga menginginkannya Menghindari kecewa kelak tercipta Atau sekedar waspada tercipta sedih yang makin meningkat Biarlah dia terbang sesukanya Akupun berlari semauku Disini aku berniat bertahan Tapi hati kian berat tertimpa beban hidup Masalah yang tak kunjung kutemui ujungnya Sesuatu yang tak cepat kuselesaikan Aku mau bernapas lega Tanpa terbebani penat Layaknya kabut tebal menyelimuti hati ini Membekukan imaji yang tak kunjung pulih Sampai kapan ini terjadi... Kapan aku temukan jalan keluar... Aku menunggu harapan yang kuinginkan datang... Tanpa mendung menutupi langitku