Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

ANTAREJA

Dedariku tidak seperti yang terlihat Ada hal tersembunyi tidak seperti apa yang melihat Rencana besar tak bisa kau jamah Masih ada sisi pemikiran yang terus berkembang Kau melihat semu Samar dan terkecohkan tingkah laku Di permukaan tanah aku berjalan ringan Yang terlihat hanya sisi tenang oleh mereka Sesungguhnya aku berlari di bawah bumi Kau melihat senyum Samar dan terkecohkan tabiat Terbawa suasana kau terkelabui Ataukah memang aku menyesatkan Bergerumul semua di dalam pikiran Menyesakkan dada Pongah merasa ingin dipercepat jadi nyata Nikmatilah aku selagi bisa Selagi masih ada waktu kita punya Saat tiba aku hilang Ataupun kau sunyi kembali Mungkin kisah hanya menjadi isi peti kenangan Tetaplah cemerlang Semangatlah berkembang Jadilah benderang Senantiasalah berjalan di jalan benar jangan tumbang Jika ada yang mencariku lagi Temui aku di tempat dulu menemukanku Di sudut ruang itu Temaram nyaman sambil membaca buku Alunan lagu menyertai Dan aku

REKAT

Pagi telah menggeliat Siangpun tampak pekat Segala saduran hari telah terpahat Pelukanmu Terbalut sisi menyenangkanmu Sejumput rindu yang sesungguhnya luas rimba Ini hati ambilah Tak perlu sungkan mencicipi Memang tersedia untukmu Saat malam kian memucat Angin malam mencekat Tetaplah hangat Dengan situasi yang mengikat Seperti percakapan di taman Mengalun layaknya telah mendewasakan Aku rekatkan kamu Mengikat di segala penjuru diri Tak terlepas Tersimpul kuat di jantung hati Ragu kau ungkapkan Kau ingin mencoba singgah di lain ruang Selama belum terjamah Aku akan menunggu hati yang aku sayang Kembali pulang ke hati ini

BARAT

Lajuku kesitu Tempat wanita yang kujemput Menunggu dengan senyumnya yang menawan Rambutnya yang terjuntai mengagumkan Terserah kubawa kemana Dengan perdebatan kecil menuju kemana Tak usah risau akan hal itu Terpentingnya bersama kamu, wanita Segala cerita yang mengalun Tergugah rasa yang terunggah Sedekat engkau kudekap Sedalam harum dirimu kuhirup Kau milikku Sampai malam kian meninggi Kuantar kau pulang Menuju peraduanmu di Barat mu

KEPADA WANITA

Kepada wanita Tersebutlah namamu dalam arti rupa Dengan putih gading yang membalut tubuhmu Yang mampu menaklukan perang dengan kharisma yang kau punya Datang dengan sayup malam Sendu angin yang menyesakkan nafasmu Perihal air mata yang bergulir mencekat Kemarilah Kita koyak semua resahmu Kita hantam segala perihmu Hingga kau kuat kembali Perihal waktu yang mempertemukan Terhadap gelak tawa yang terunggah Pemikiran - pemikiran yang kau lontarkan Ternyata membuatku takjub Dan ternyata kamulah wanita yang tepat pengisi hati ini Ruang kosong lembab tak berpenghuni Yang kubiarkan begitu saja Hingga datang manusia seperti kau Beri terang dan nyamankan lagi ruang Berharap menyatukan asa Atas segala rasa yang tumbuh Saling menyatukan bukan meruntuhkan Walau dari tatapanmu tersirat ragu Masih tentang hal itu Dinding tinggi pemisah Seakan aku ingin mendekap dan berkata, "kuatkan hatimu, sayang" Aku akan lakukan hal yang sama Berusaha mempertahankan

KAMU DALAM AKU

Kau terbentuk dari kisah yang ada Berbagi kisahmu yang pilu Sendu kabur harapan, kau hadapi Telingaku untuk ceritamu Mataku untuk redup mimpimu Luapkanlah Ceritakan segala penyumbat hatimu Aku ada untukmu Jangan takut Gelap takkan mengganggumu Terang takkan menyilaukanmu Sampai kau sadar kembali Bahwasanya kau itu begitu indah Sangat disayangkan bila kau meredup Sadarilah kau menyimpan pesona Kau layak menjadi makin indah Setidaknya, kau begitu berharga bagiku Itulah kamu dalam aku