Langsung ke konten utama

KEPADA WANITA

Kepada wanita
Tersebutlah namamu dalam arti rupa
Dengan putih gading yang membalut tubuhmu
Yang mampu menaklukan perang dengan kharisma yang kau punya

Datang dengan sayup malam
Sendu angin yang menyesakkan nafasmu
Perihal air mata yang bergulir mencekat

Kemarilah
Kita koyak semua resahmu
Kita hantam segala perihmu

Hingga kau kuat kembali

Perihal waktu yang mempertemukan
Terhadap gelak tawa yang terunggah
Pemikiran - pemikiran yang kau lontarkan

Ternyata membuatku takjub

Dan ternyata kamulah wanita yang tepat pengisi hati ini
Ruang kosong lembab tak berpenghuni
Yang kubiarkan begitu saja
Hingga datang manusia seperti kau
Beri terang dan nyamankan lagi ruang

Berharap menyatukan asa
Atas segala rasa yang tumbuh
Saling menyatukan bukan meruntuhkan

Walau dari tatapanmu tersirat ragu
Masih tentang hal itu
Dinding tinggi pemisah

Seakan aku ingin mendekap dan berkata, "kuatkan hatimu, sayang"
Aku akan lakukan hal yang sama
Berusaha mempertahankan

Aku ingin menyeka air matamu, bukan membuat luka
Aku ingin menjadi penghiburmu
Penjaga jalang terlampir untuk hatimu

Dengan segala kerendahanku
Dengan segala egoku
Dengan segala mimpi yang kupunya

Mendekatimu dan memilihmu
Seolah - olah kamulah malaikat yang menyamar
Dipilih untuk memperbaiki aku
Diutus untuk menjadikan kau lebih baik

Bersama kita rajut mimpi
Menumbuh-kembangkan sayapmu
Memperkasa segala anganku

Dalam satu




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SILUET BULAN DI MUSIM HUJAN

Jengah dan penat melingkup sisi kewarasan Apa benar aku sungguh hidup? Seperti tak ada kehidupan yang menyenangkan Hujan yang perlahan menguasai langit, berkomentar "Apa yang kau renungkan?" Tidaklah, aku tak bisa percaya kau Dengan acuh hujan bergerumul melempari bumi dengan airnya Aku diam memperhatikan, mungkin.. Apakah aku dapat larut dalam airnya Atau sekedar hanyut derasnya Setidaknya hilang sejenak dari permukaan bumi Hingga datang waktu yang tepat untukku kembali "Apa yang kau pikirkan?" Tidaklah hujan, aku tak percaya kau Dengan derasmu kau akan mendengungkan keluhku Apa mungkin manusia kan bergerak menghiburku Sekedar mengasihani dan menceramahi Perciki saja aku dengan sejukmu Biar sedikit menenangkanku Buatku nyaman sejenak Kunikmati engkau sampai tetes terakhirmu Bila kau usai tinggalkan beberapa helai kedinginanmu Untuk membekukan lukaku Perihku Beri kesempatan bulan mempertunjukkan sinarnya Biar terang gelapku Biar teduh resahku Jangan kau bertanya lag...

SESUATU YANG BERNAMA PIKIRAN

Terpampang dengan samar apa yang disebut bias Tempat tak keras berserabut halus Urai, segala yang bisa diurai Menemukan sesuatu terang di sudut kumuh Yang seharusnya tetap gelap Seharusnya tetap basah saja sisi sebelah situ Biar tak banyak yang menyirami Semakin matahari banyak berputar, semakin banyak jalan cabang terbentang Sudah, yakinkan langkahmu Tegapkan teguhmu Lepaskan galaumu Relakan rencana mimpi besarmu Kau belum cemerlang Hanya pantas berangan Tidak layak meninggi khayal Wajarlah menjadi goyah, kerasmu sedikit terganggu Menjadi pemimpi sudah sedari lahir Nikmati jalan hidupmu itu Bila semua terbang, jangan kau mengalihkan perhatian Tataplah Albatros yang telah kau rawat Kau beri sepertiga nyawamu untuk menghidupinya Bila dia terdapat nasib yang berbeda, relakan Senyumlah untuk pelepasannya Tangisilah untuk kenangannya Lagi-lagi pikiran terganggu Apa karena tekanan Karena tuntutan Apa keadaan Ataukah terpecahnya mimpi menjadi kepingan-kepingan besar Tak tahulah.. Biadablah p...

MALAPETAKA

Ternyata itu petaka besar Hebatnya mengelabui malam Segala cerita hanya imajinasi belaka Entah bertujuan untuk apa Menghindar mata dengan segala rupa Semakin jelas segala tipu daya Berbicara tentang terang Sesungguhnya dalam keadaan kelam Menyusun kata menipu nyata Meruntuhkan mimpi jadi berkeping-keping Memanipulasi segala arahan cerita Tanpa memberi kesempatan jadi nyata Kekecewaan terbesar tentu dirasa Pemberi noda hitam di dalam hati Masih tidak terima akan segala yang terjadi Mudahnya menipu hati dengan merubah jati diri Menyusun cerita panjang agar dipercaya Kenyataan sebenarnya tidak pernah ada di dunia nyata Kita bukanlah satu Semua itu semu Ternyata itu manusia yang sama Sedari awal membuka suara Pemberi muslihat terbesar yang pernah ada Bersembunyi dibalik muram cerita Butuh waktu lama menyadari itu semua Bahwasanya selama ini hanya bualan saja Kita bukanlah satu Semua itu semu Sudahlah kita benahi semua ini Kembali awal dengan sudahi mimpi Menga...