Jengah dan penat melingkup sisi kewarasan
Apa benar aku sungguh hidup?
Seperti tak ada kehidupan yang menyenangkan
Hujan yang perlahan menguasai langit, berkomentar "Apa yang kau renungkan?"
Tidaklah, aku tak bisa percaya kau
Dengan acuh hujan bergerumul melempari bumi dengan airnya
Aku diam memperhatikan, mungkin..
Apakah aku dapat larut dalam airnya
Atau sekedar hanyut derasnya
Setidaknya hilang sejenak dari permukaan bumi
Hingga datang waktu yang tepat untukku kembali
"Apa yang kau pikirkan?"
Tidaklah hujan, aku tak percaya kau
Dengan derasmu kau akan mendengungkan keluhku
Apa mungkin manusia kan bergerak menghiburku
Sekedar mengasihani dan menceramahi
Perciki saja aku dengan sejukmu
Biar sedikit menenangkanku
Buatku nyaman sejenak
Kunikmati engkau sampai tetes terakhirmu
Bila kau usai tinggalkan beberapa helai kedinginanmu
Untuk membekukan lukaku
Perihku
Beri kesempatan bulan mempertunjukkan sinarnya
Biar terang gelapku
Biar teduh resahku
Jangan kau bertanya lagi hujan...
Begitu menyedihkan ku tak bisa berbincang dengan akrab
Sekedar berbagi denganmu
Biar aku nikmati sejukmu saja serta ruang basah yang kau tinggalkan
Dan sejumput cahaya bulan yang membayang di awan sisa-sisa perjalananmu
Apa benar aku sungguh hidup?
Seperti tak ada kehidupan yang menyenangkan
Hujan yang perlahan menguasai langit, berkomentar "Apa yang kau renungkan?"
Tidaklah, aku tak bisa percaya kau
Dengan acuh hujan bergerumul melempari bumi dengan airnya
Aku diam memperhatikan, mungkin..
Apakah aku dapat larut dalam airnya
Atau sekedar hanyut derasnya
Setidaknya hilang sejenak dari permukaan bumi
Hingga datang waktu yang tepat untukku kembali
"Apa yang kau pikirkan?"
Tidaklah hujan, aku tak percaya kau
Dengan derasmu kau akan mendengungkan keluhku
Apa mungkin manusia kan bergerak menghiburku
Sekedar mengasihani dan menceramahi
Perciki saja aku dengan sejukmu
Biar sedikit menenangkanku
Buatku nyaman sejenak
Kunikmati engkau sampai tetes terakhirmu
Bila kau usai tinggalkan beberapa helai kedinginanmu
Untuk membekukan lukaku
Perihku
Beri kesempatan bulan mempertunjukkan sinarnya
Biar terang gelapku
Biar teduh resahku
Jangan kau bertanya lagi hujan...
Begitu menyedihkan ku tak bisa berbincang dengan akrab
Sekedar berbagi denganmu
Biar aku nikmati sejukmu saja serta ruang basah yang kau tinggalkan
Dan sejumput cahaya bulan yang membayang di awan sisa-sisa perjalananmu
Selalu suka banget ma puisi2na galih...arrggghhhhh
BalasHapusGalih Lovers hahahaha maaf dona just kidding kok...
Hehehe, makasih Manja.
BalasHapustetaplah selalu memantau hasil karyaku, hahay :D