Langsung ke konten utama

ANTAREJA

Dedariku tidak seperti yang terlihat
Ada hal tersembunyi tidak seperti apa yang melihat
Rencana besar tak bisa kau jamah
Masih ada sisi pemikiran yang terus berkembang

Kau melihat semu
Samar dan terkecohkan tingkah laku
Di permukaan tanah aku berjalan ringan
Yang terlihat hanya sisi tenang oleh mereka
Sesungguhnya aku berlari di bawah bumi


Kau melihat senyum
Samar dan terkecohkan tabiat
Terbawa suasana kau terkelabui
Ataukah memang aku menyesatkan

Bergerumul semua di dalam pikiran
Menyesakkan dada
Pongah merasa ingin dipercepat jadi nyata

Nikmatilah aku selagi bisa
Selagi masih ada waktu kita punya

Saat tiba aku hilang
Ataupun kau sunyi kembali
Mungkin kisah hanya menjadi isi peti kenangan

Tetaplah cemerlang
Semangatlah berkembang
Jadilah benderang
Senantiasalah berjalan di jalan benar jangan tumbang

Jika ada yang mencariku lagi
Temui aku di tempat dulu menemukanku
Di sudut ruang itu
Temaram nyaman sambil membaca buku
Alunan lagu menyertai
Dan aku sesekali melihat keluar jendela
Memastikan aku masih bisa berkarya di kediaman tersembunyi

Tempat sesungguhnya aku bisa berubah hebat
Menjadi sisi lain
Atas nama alam pikiranku

Ketuklah pintu dimana biasa kau lewati hati ini
Singgahlah kembali
Segerakan bercerita
Dan kita bawa kembali senyum yang hampir punah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya