Langsung ke konten utama

RUNTUH SEBELUM UTUH

Kepada hati yang sedang sakit
Mengingat lagi kegemparan hal itu
Dadapun kian sesak tiba-tiba penuh
Pikiran melantur liar tanpa arah

Kadang aku dapat kuat kembali
Kadang aku tunduk lagi
Saat secara mendadak kenyataan itu aku rasa lagi

Sungguh sulit membersihkan memori itu
Cerita yang baru terbentuk bahagia
Namun runtuh seketika sebelum jadi seutuhnya

Mungkin egoku yang membalut erat
Menolak kuat rahasia yang terungkap
Menarik aku dari jalan mewujudkan mimpi

Segala rasa yang ada tidak bisa menyelamatkan
Atas ego besarku yang gencar mengingatkan

Hati ini yang berhati-hati
Sedang mengerut murung kembali
Saat bahagia dirasa dengan suka cita
Harus pecah dengan cepat menjadi kepingan-kepingan kecil

Maaf untuk yang disana
Aku tidak bisa memaklumi semua
Kau pun bisa tidak memaklumi juga
Sembari menyelipkan marah dan kecewa

Lakukan saja

Karena saat ini aku sedang merasakan marah dan kecewa
Dengan kapasitas besar dan berlipat ganda
Beserta sedih yang teramat sangat kuat untuk dirasakan
Mungkin sulit dengan cepat untuk dihilangkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

MALAPETAKA

Ternyata itu petaka besar Hebatnya mengelabui malam Segala cerita hanya imajinasi belaka Entah bertujuan untuk apa Menghindar mata dengan segala rupa Semakin jelas segala tipu daya Berbicara tentang terang Sesungguhnya dalam keadaan kelam Menyusun kata menipu nyata Meruntuhkan mimpi jadi berkeping-keping Memanipulasi segala arahan cerita Tanpa memberi kesempatan jadi nyata Kekecewaan terbesar tentu dirasa Pemberi noda hitam di dalam hati Masih tidak terima akan segala yang terjadi Mudahnya menipu hati dengan merubah jati diri Menyusun cerita panjang agar dipercaya Kenyataan sebenarnya tidak pernah ada di dunia nyata Kita bukanlah satu Semua itu semu Ternyata itu manusia yang sama Sedari awal membuka suara Pemberi muslihat terbesar yang pernah ada Bersembunyi dibalik muram cerita Butuh waktu lama menyadari itu semua Bahwasanya selama ini hanya bualan saja Kita bukanlah satu Semua itu semu Sudahlah kita benahi semua ini Kembali awal dengan sudahi mimpi Menga

MENDUNGKU

Gelap lagi yang ada Gundah lagi yang kurasa Sunyi senyap disini Tak ramai lagi seperti dulu Ditinggalkan penuntun bahagiaku Menuju harapan baru tanpaku... Keputusan itu, kuketahui... Kurestui pula, karena aku juga menginginkannya Menghindari kecewa kelak tercipta Atau sekedar waspada tercipta sedih yang makin meningkat Biarlah dia terbang sesukanya Akupun berlari semauku Disini aku berniat bertahan Tapi hati kian berat tertimpa beban hidup Masalah yang tak kunjung kutemui ujungnya Sesuatu yang tak cepat kuselesaikan Aku mau bernapas lega Tanpa terbebani penat Layaknya kabut tebal menyelimuti hati ini Membekukan imaji yang tak kunjung pulih Sampai kapan ini terjadi... Kapan aku temukan jalan keluar... Aku menunggu harapan yang kuinginkan datang... Tanpa mendung menutupi langitku