Langsung ke konten utama

MENDUNGKU

Gelap lagi yang ada
Gundah lagi yang kurasa
Sunyi senyap disini
Tak ramai lagi seperti dulu

Ditinggalkan penuntun bahagiaku
Menuju harapan baru tanpaku...

Keputusan itu, kuketahui...
Kurestui pula, karena aku juga menginginkannya

Menghindari kecewa kelak tercipta
Atau sekedar waspada tercipta sedih yang makin meningkat

Biarlah dia terbang sesukanya
Akupun berlari semauku

Disini aku berniat bertahan
Tapi hati kian berat tertimpa beban hidup
Masalah yang tak kunjung kutemui ujungnya
Sesuatu yang tak cepat kuselesaikan

Aku mau bernapas lega
Tanpa terbebani penat
Layaknya kabut tebal menyelimuti hati ini
Membekukan imaji yang tak kunjung pulih

Sampai kapan ini terjadi...
Kapan aku temukan jalan keluar...
Aku menunggu harapan yang kuinginkan datang...

Tanpa mendung menutupi langitku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

MALAPETAKA

Ternyata itu petaka besar Hebatnya mengelabui malam Segala cerita hanya imajinasi belaka Entah bertujuan untuk apa Menghindar mata dengan segala rupa Semakin jelas segala tipu daya Berbicara tentang terang Sesungguhnya dalam keadaan kelam Menyusun kata menipu nyata Meruntuhkan mimpi jadi berkeping-keping Memanipulasi segala arahan cerita Tanpa memberi kesempatan jadi nyata Kekecewaan terbesar tentu dirasa Pemberi noda hitam di dalam hati Masih tidak terima akan segala yang terjadi Mudahnya menipu hati dengan merubah jati diri Menyusun cerita panjang agar dipercaya Kenyataan sebenarnya tidak pernah ada di dunia nyata Kita bukanlah satu Semua itu semu Ternyata itu manusia yang sama Sedari awal membuka suara Pemberi muslihat terbesar yang pernah ada Bersembunyi dibalik muram cerita Butuh waktu lama menyadari itu semua Bahwasanya selama ini hanya bualan saja Kita bukanlah satu Semua itu semu Sudahlah kita benahi semua ini Kembali awal dengan sudahi mimpi Menga