Langsung ke konten utama

MENDUNGKU

Gelap lagi yang ada
Gundah lagi yang kurasa
Sunyi senyap disini
Tak ramai lagi seperti dulu

Ditinggalkan penuntun bahagiaku
Menuju harapan baru tanpaku...

Keputusan itu, kuketahui...
Kurestui pula, karena aku juga menginginkannya

Menghindari kecewa kelak tercipta
Atau sekedar waspada tercipta sedih yang makin meningkat

Biarlah dia terbang sesukanya
Akupun berlari semauku

Disini aku berniat bertahan
Tapi hati kian berat tertimpa beban hidup
Masalah yang tak kunjung kutemui ujungnya
Sesuatu yang tak cepat kuselesaikan

Aku mau bernapas lega
Tanpa terbebani penat
Layaknya kabut tebal menyelimuti hati ini
Membekukan imaji yang tak kunjung pulih

Sampai kapan ini terjadi...
Kapan aku temukan jalan keluar...
Aku menunggu harapan yang kuinginkan datang...

Tanpa mendung menutupi langitku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya