Langsung ke konten utama

SODA

Gelembung membuncah
Seperti itulah
Perlahan melambung, kemudian meletup

Singkat mungkin waktu yang tersedia
Tidak penuh akan cerita segala hal untuk kau kenang
Melipur lara membunuh amarah

Menyelusup dihari - harimu
Ketidakpastian kisah yang tersemat dihati
Ataukah memang sekedar pemberhentian hati?

Gelembung membuncah
Seperti itulah
Perlahan melambung, kemudian meletup

Saat kau kembangkan sayap
Semakin keras kepakan
Melambungkanmu

Melesatkan kau ke tempat tujuanmu

Masih tertinggal diingatan
Debur ombak merayu pesisir pantai
Saat laju kereta tak terkejar
Saat hujan tiba -tiba membuat kuyup
Atau beberapa cerita yang membuat kita tertawa

Mudah kau dengar lantunan kata manis
Yang mungkin ingin kau dengar
Bisakah kau simpan makna yang terkandung didalamnya?
Bukan hanya kau dengar

Gelembung membuncah
Seperti itulah
Perlahan melambung, kemudian meletup

Dari hati yang sempat kau singgahi
Gerak kecil peledak semangatmu
Gunakanlah, selaku bongkahan landasan mimpimu

Ketika kau mulai mengepakkan sayap dengan anggun
Menepis puing - puing caci maki yang menutupi langkahmu
Kerikil kata yang menjatuhkan akan kau apungkan lalu tersingkirkan

Sembari kau melintasi langit luas
Dengan desir angin yang mengibarkan rambutmu yang indah
Kau kan tersenyum dengan kebebasanmu

Tidaklah lagi penat membelenggu
Genggaman melonggar dari ketidaknyamanan
Kau pandangi debu - debu masa lalu yang menjadikan kau kuat
Dan kau akan tersenyum menyambut pijar matahari yang menghangatkan

Kau terkodrati sebagai wanita
Dengan kharisma yang kau punya
Bisalah kau menaklukan perangmu

Saat kau mulai terlupa akan sebuah kisah yang tersembunyi
Saat itulah kau terlahir menjadi sesosok bidadari penjaga pagi

Kau akan menjadi seperti kalimat yang pernah terucap oleh lelaki rahasia
  " Diam kamu itu nantinya akan terbukti bahwa kamu bisa lebih baik lagi
   Tangisnya kamu kemarin akan jadi bukti bahwa itu adalah awal suksesmu
   Dan senyum itu sebagai bukti awal dari tawa kebahagiaanmu"

Sampai tiba kau temukan sarang ternyamanmu
Sebuah hati yang menghangatkan dirimu
Melelapkan tiap tidurmu
Pemanis mimpimu

Saat terjaga kau akan jumpai bahagia
Senyuman pagi yang melepas kepergian malam
Pudar penerang malam tetap ceria hari oleh hangat matahari

Mimpi akan menjadi nyata bila kita mengepakkan sayap dengan mantap
Tegap terhadap tujuan penjelajahan kita
Dengan bintang - bintang selaku pemandu
Serta ketegasan cahaya matahari sebagai tanda singgah rumah mimpi datang

Meletuplah kau
Membuncah

Seperti soda
Yang bisa melegakan dahagamu
Bilamana putihnya air menjadi biasa bagimu

Memang tak sepekat kopi
Yang seperti kau tahu, akan membawa derita bagimu
Ataulah secangkir teh, yang tak bisa dicerna dengan baik

Berkembanglah disana
Merajut mimpi menjadi wujud nyata
Sekembalinya kaupun telah tegap punya sayap
Mendapati kau kelak berjalan dengan tatapan bahagia
Tersemat senyum dalam tegap kepala
 
Percayalah
Sepantasnya kau bahagia

Gelembung membuncah
Seperti itulah
Perlahan melambung, kemudian meletup

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya