Langsung ke konten utama

FIGUR

Aku dan semarak yang meninggalkan
Sedih juga kehilangan
Ternyata dia berarti
Kisah tertoreh buat arti

Dimana senyum yang didamba tiba
Mata melembutkan hati menatapnya
Reda keluh kala tawa menyelimuti

Sesungguhnya berat menahan ego
Ingin jumpa dan katakan yang sebenarnya
Kebenaran yang benar - benar ingin diucap
Bahwasanya dia ingin aku pilih

Penghuni hati
Peneduh jiwa
Penyemangat diri
Pelipur lara

Tempat lepas lelah dipangkuannya
Pelebur penat dengan membelai rambutnya
Bermesra dalam kecupannya

Jika hilang maka hilang
Jika pudar maka pudar
Namun hati punya kuasa
Terjaga oleh kala yang tak mempunyai ruang
Jika dia tahu maka jelas terbaca
Bahwasanya ada rasa aku kepadanya
Yang sebenar - benarnya

Lelaki kelu lidah akan perasaan
Besarnya keinginan bertahan
Menggenggam erat tangan dan tercipta pelukan
Hilang perih buat dia selalu nyaman

Jika bisa aku mau dia
Jika bisa sesumbar aku akan terus inginkan dia
Biar dia yang menggenggam hati ini
Menjaga dan memelihara

Yang sebenar - benarnya
Inginkan dia

Tak ingin lepas
Tak ingin pergi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya