Langsung ke konten utama

HUJAN TERANG

Masih merindu dalam kabung
Terselip pengharapan mimpi kecil
Berharap akan ada terang dalam hujan
Secercah cahaya kemungkinan

Mendung yang menyelubung
Seakan menutup segala keinginan
Menggugah hati untuk berpikir kenyataan
Bahwasanya semua hanya tipu daya

Dimanakah musim panas?
Dahulu selalu menerangi hari dalam bentuk mimpi
Melepas khayalan akan semua itu nyata
Segala senyum yang terbentuk itu untuk yang benar ada

Kenyataan bukan realita impian
Ternyata mendung selalu menggantung
Kabut tebal memenuhi ruang nyata
Itu semua tidak akan pernah terjadi

Sepertinya harapan tidak pernah ada
Merindu masa lalu hanya membuang waktu
Walau terkadang masih berharap kemungkinan
Seperti adanya terang setelah hujan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya