Bukan maksudku mengganggu langkah terbaikmu
Bukan inginku menghambat terpuji tingkahmu.. Untukku
Bukanku,
meredupkan cahayamu
Sebuah keinginan terbesar,
menjagamu dan membuatmu nyaman tanpa kegalauan
Tenanglah tenang,
senyummu adalah penenangku
Tawamu adalah canduku
Dan sesungguhnya lelaki takkan ingin melihat wanitanya bersedih
Setetes air matamu adalah belati tertajam yang mampu mengoyak tegarku
Tersenyumlah untuk satu hal,
Lapangkan hatimu,
hanya untukku
Dan bila aku kembali dari pengembaraan meniti hari,
Aku akan pulang kepangkuanmu,
dengan cerita tentang elok senja, cubitan mentari, belaian angin malam dan hujatan hujan...
Kuutarakan semua,
sambil kureguk nikmatna secawan senyummu dan segala bias bentuk keindahan
Hingga kumampu tertidur dengan pulas.
Bukan inginku menghambat terpuji tingkahmu.. Untukku
Bukanku,
meredupkan cahayamu
Sebuah keinginan terbesar,
menjagamu dan membuatmu nyaman tanpa kegalauan
Tenanglah tenang,
senyummu adalah penenangku
Tawamu adalah canduku
Dan sesungguhnya lelaki takkan ingin melihat wanitanya bersedih
Setetes air matamu adalah belati tertajam yang mampu mengoyak tegarku
Tersenyumlah untuk satu hal,
Lapangkan hatimu,
hanya untukku
Dan bila aku kembali dari pengembaraan meniti hari,
Aku akan pulang kepangkuanmu,
dengan cerita tentang elok senja, cubitan mentari, belaian angin malam dan hujatan hujan...
Kuutarakan semua,
sambil kureguk nikmatna secawan senyummu dan segala bias bentuk keindahan
Hingga kumampu tertidur dengan pulas.
Komentar
Posting Komentar