Langsung ke konten utama

YANG DIPENUHI CAHAYA

Seseorang pernah berkata "Aku merasa semua lampu-lampu menyorot kepadaku. Semua kehidupan terfokus padaku"
Ya, itu sifatmu, nikmatilah.

Aku hanya sebatang lilin yang kecil artinya.
Sinarku tak berguna untukmu.
Bila kupadamkan sinarku, itu tak berpengaruh padamu.
Engkau masih berfikir bahwa lampu-lampu yang menyinarimu lebih hebat.
Lebih bermakna.
Lebih terang.

Ketika semua padam dan sepi,
kau datang.
Untukmu kupersembahkan terbaikku
untukmu kukerahkan sinarku untuk menerangimu,
walau hanya sebagai lilin kecil.

Ketika semua terang lagi,
kau kembali memadamkanku.
Lalu berlari dan menari ditengah pentas yang penuh sinar-sinar lampu yang kau banggakan.
Kau menikmati peranmu..
Riangmu begitu hebat..
Senangmu begitu meluap ketika kau tebar pesonamu.

Artiku begitu kecil dikehidupanmu.
Manfaatku hanya dikala sepimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya