Langsung ke konten utama

MASIH HAL YANG SAMA

Memang masih berkutat dengan penat
Tak luput galau mengikat
Selimuti aku, dengan petuah-petuah membangkitkan
Terpuruk tersendat kacau
Jemari bergerak lemah tak berdaya

Hanya menguatkan akal dan semangat
raga kacau pun jiwa terbengkalai
langkah-langkah lemah yang lunglai
tertahan mencoba tegak

Saat rapuh memang harus datang
Ketika pertahanan jiwa benar-benar diserang
Lumpuhkan mereka, dengan tangguhku

Menyatukan ragam mimpi yang pernah diciptakan
Merajutnya dalam kehangatan kenyataan
Tetap berpendapat masa itu akan datang
Dimana harapan yang diharap akan tiba
Dengan derap tegap bergemuruh membahana

Membawa cahaya yang akan terangi jalan yang kelam
Menyilaukan setiap mata-mata yang memandang
Seperti keyakinan ini yang tak meragukan
Semua itu akan datang dengan pasti

Apapun tempat yang ditempuh
Seberapa luas jalur yang kan dikayuh
Tetap berdiri tegap menghadapi semua itu
Hal-hal yang mengganggu dan berusaha menjatuhkan
Segala bentuk rintang yang menghentikan
Akanku lawan dengan semangat juang

Takkan habis apa yang disebut kekuatan
Telah kusebar ke berbagai arah
Agar dapat kupergunakan kapanpun kumau

Semangat terbesarku pun tetap bertahan
Telah kusematkan ditempat yang tepat
Takkan hilang dan takkan mudah ditemukan

Yaitu disana, dihati itu
Tempat semua ini aku perjuangkan
Tempat aku tempuh tak kenal peluh
Hanya untuk itu,
Hati itu
Tempat kutancapkan harapan tertinggi yang kumau,
yaitu kamu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya