Langsung ke konten utama

RUANG TERSEMBUNYI YANG DISIAPKAN UNTUK HAL INI

Bertubi-tubi datang
Mencekik tiap kepalang
Elok tiada datang
Merana kian menerjang
Laga tiada tanding seimbang
Berupaya melawan semua yang menghadang

Kian besar kian lantang
Tak mau menyerah dalam peluk gersang
Jerami yang terbakar kan membahana asap buana
Kemilau gemintang tak berselera
Berteman lagi dengan malam
Mencari arti lagi ditemani nuansa kelam
Siapa mengira bukan sebuah yang datang?
Gerombolan pengacau masuk ke halaman nyamanku
Berusaha keras mengusir
Pertahankan yang ada dan memperbaiki yang tercela

Masuk kembali ke ruang peristirahatan
Mendamaikan lagi hati dan pikiran
Berjuta jalan keluar terhampar sepadan
Beribu cabang akal menjadi akar pemikiran
Satu per satu, dengan segenap kekuatan,
Kita urai lagi menjadi seutas rapi, masalah yang terpecahkan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya