Langsung ke konten utama

BEKASI

Di tempat itu aku pelajari arti kasih sayang
Di tempat itu aku tumbuhkan kepercayaan
Di tempat itu aku bangun mimpi yang begitu megah

Ketika sesuatu menjadi kenangan
Disana aku jadikan salah satu sejarah hidupku

Perihal perjalanan panjang yang selalu aku lakukan
Meninggalkan Selatan dari sudut Jakarta
Untuk mendapatkan senyum dan keindahan yang menungguku di rumah itu
Harum tubuh menanti, peluk cumbu menyemangatkan aku lagi
Setelah didera letih akan terpaan situasi jalan

Saat aku dan dia mengarungi kota itu
Bercengkrama di tempat biasa kita habiskan waktu
Dengan senda gurau yang kerap kita lakukan
Nikmati semua hal yang ada

Atau ketika kita hanya bercakap-cakap di rumahmu saja
Sambil menikmati teh hangat buatanmu yang sungguh nikmat
Tiap teguk akan mampu membasuh jiwaku yang letih
Makin pulih dengan mendengar suaramu, menikmati senyummu

Semua itu,
Takkan bisa aku lupa, sampai kapanpun

Kota itu,
Kenanganku

Disana pernah kutemukan hati yang menakjubkan
Kuperoleh wanita dengan keistimewaan luar biasa
Dengan senyum menawan, tutur kata yang melembutkan
Tingkah laku yang menggemaskan

Aku mampu bersinar karenanya
Aku dapat melalui rintangan karenanya
Dialah yang menjadi sesuatu yang hebat untuk semangatku

Saat semua telah berakhir,
Semua menjadi jejak-jejak kenangan

Di salah satu sudut kota itu,
Takkan bisa hilang dari ingatan
Seseorang yang mengubahku
Menjadikan aku seperti aku saat ini

Kini hanya menjadi bagian sejarah hidupku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

TENGAH HARI SETENGAH HATI

Matahari kian ke tengah Makin terik, badan kian basah Angin masih lambat melaju Awan berjalan tak padu, terpencar jauh - jauh Aku seakan layu; Kering tak bertenaga Ya sudah, tak apa Sesekali beri waktu buat diri menyendiri Nikmati saja keadaan ini Tak harus terus berjalan Beristirahat sejenak buat hilangkan peluh Sampai matahari bergeser ke barat Menjadi keadaan waktu yang bernama sore Aku akan mencoba bergegas lagi; Tak perlu dipaksakan Toh ini masih waktu senggang Biar tenang sempurna menggenang

MENUNGGU KEAJAIBAN DATANG

Sesuatu belum mendarat Masih melayang-layang bebas tanpa arah Berharap ada daratan luas untuk berpijak Berjalan kemudian berlari bebas Masih mengarungi mimpi tak terbatas Menghimpun harapan dari segala arah Memadatkan angan agar jadi kenyataan Tiada jua lelah menenun kesempatan Masih bersembunyi dalam senyum Membaur pedih dalam tawa Melangkah tanpa menundukkan kepala Menunggu keajaiban datang... Tanpa keterangan waktu tepatnya