Langsung ke konten utama

MEMBENAHI HATI

Hati ini sedang patah, sepatah-patahnya
Ibarat kayu yang terpotong menjadi bagian-bagian kecil
Layaknya kaca yang pecah berkeping-keping
Hancur lebur tiada yang tersisa

Mengharapkan yang tidak pasti
Menginginkan sesuatu yang sepertinya mustahil terjadi
Seperti karam perahu hidup ini
Hingga terbenam di dasar lautan kesedihan, tak terselamatkan lagi

Sesuatu yang aku perjuangkan, hal terindah yang aku impikan
Perlahan hilang seperti meredupnya cahaya matahari senja
Hal yang aku jadikan penyemangat, perlahan lenyap
Dengan gegap gempitanya, dia jumpa riang

Disini aku berupaya membenahi hati
Menata ulang mimpi yang sempat berdiri dengan megah
Yang begitu besarnya hingga aku yakin akan menjumpainya dalam kenyataan
Tapi tak jua bersua

Aku yang dulu begitu membanggakan malam
Kini menjadi pembenci malam
Aku yang dulu tak begitu menghiraukan pagi
Kini berharap selalu dipeluknya

Berupaya keras aku bangkit dari keterpurukan
Ku ambil lagi kekuatan-kekuatan yang dahulu aku sebar
Aku kumpulkan sisa-sisa kebahagiaan untuk merancang ulang mimpi
Dan akan aku bangun lagi harapan-harapan indah seperti dulu kala
Dengan nuansa berbeda
Dengan cerita berbeda
Dengan tokoh berbeda

Akan kurancang ulang
Meski tak semegah mimpi-mimpi yang dulu
Aku akan berusaha menyusunnya kembali
Dengan harapan yang sama, cerita yang berakhir indah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RENUNGKAN

Cintaku... Seperti sebuah pohon. Yang kurawat dari kecil hingga berbuah ranum. Tak luput kumerawatnya. Kusirami dengan air kasih sayang. Kupupuki dengan canda tawa. Kupotong dahan-dahan kebosanan. Kupangkas daun-daun kesedihan. Namun, bila seseorang yang kusayang, atas namanya aku merawat pohon tersebut, menebang pohon itu.. Takkan kuizinkan lagi dia mendekati pohonku.

MALAPETAKA

Ternyata itu petaka besar Hebatnya mengelabui malam Segala cerita hanya imajinasi belaka Entah bertujuan untuk apa Menghindar mata dengan segala rupa Semakin jelas segala tipu daya Berbicara tentang terang Sesungguhnya dalam keadaan kelam Menyusun kata menipu nyata Meruntuhkan mimpi jadi berkeping-keping Memanipulasi segala arahan cerita Tanpa memberi kesempatan jadi nyata Kekecewaan terbesar tentu dirasa Pemberi noda hitam di dalam hati Masih tidak terima akan segala yang terjadi Mudahnya menipu hati dengan merubah jati diri Menyusun cerita panjang agar dipercaya Kenyataan sebenarnya tidak pernah ada di dunia nyata Kita bukanlah satu Semua itu semu Ternyata itu manusia yang sama Sedari awal membuka suara Pemberi muslihat terbesar yang pernah ada Bersembunyi dibalik muram cerita Butuh waktu lama menyadari itu semua Bahwasanya selama ini hanya bualan saja Kita bukanlah satu Semua itu semu Sudahlah kita benahi semua ini Kembali awal dengan sudahi mimpi Menga

MENDUNGKU

Gelap lagi yang ada Gundah lagi yang kurasa Sunyi senyap disini Tak ramai lagi seperti dulu Ditinggalkan penuntun bahagiaku Menuju harapan baru tanpaku... Keputusan itu, kuketahui... Kurestui pula, karena aku juga menginginkannya Menghindari kecewa kelak tercipta Atau sekedar waspada tercipta sedih yang makin meningkat Biarlah dia terbang sesukanya Akupun berlari semauku Disini aku berniat bertahan Tapi hati kian berat tertimpa beban hidup Masalah yang tak kunjung kutemui ujungnya Sesuatu yang tak cepat kuselesaikan Aku mau bernapas lega Tanpa terbebani penat Layaknya kabut tebal menyelimuti hati ini Membekukan imaji yang tak kunjung pulih Sampai kapan ini terjadi... Kapan aku temukan jalan keluar... Aku menunggu harapan yang kuinginkan datang... Tanpa mendung menutupi langitku